Kamis, 10 April 2014

Cahaya

Judul: Cahaya

I.     KAJIAN PUSTAKA
A.  Sifat-sifat Cahaya
1.    Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap. (Heri Sulistyanto, 2008)
2.    Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difusi) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan pemantulan yang terjadi apabila cahay mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantulnya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi bila cahaya mengenai permukaan yang licin, rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar pantulnya memiliki arah yang teratur.
Berdasarkan bentuk permukaannya cermin dibedakan menjadi tiga macam yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
.



3.    Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Peristiwa menembusnya cahaya pada bening dapat dilihat pada saat menerawang  plastik bening, gelas kaca, atau benda-benda bening lainnya kea rah sinar lampu. Sinar tersebut dapat terlihat karena cahaya dapat menembus benda bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan. (Muslimin, dkk, 2013).
4.    Cahaya Dapat Diuraikan
Penguraian cahaya (dispersi) merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang memiliki bermacam-macam warna. Contohnya pelangi, yang terjadi akibat dari cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan.
5.    Cahaya Dapat Dibiaskan
Peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan.
Jika cahaya datang dari zat yang kurang rapat ke zat ayng lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknay jika cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misal cahaya dari air ke udara. Contoh pembiasan cahaya yaitu pensil yang dimasukkan ke air akan terlihat bengkok, dasar kolam terlihat dangkal.



B.  Alat-alat Optik
1.    Kacamata
Pada mata manusia terdapat lensa sehingga dapat melihat benda kecil,  besar, jauh dan dekat. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih tersebut disebut daya akomodasi.
2.    Kaca Pembesar (Lup)
Kaca pembesar berupa lensa cembung yang diberi tangkai dan bingkai. Lup dapat digunakan untuk melihat benda yang tidak tampak jelsa secara langsung.
3.    Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil misalnya bakteri dan kuman. Miskroskop menggunakan dua lensa cembung sehingga pembesaran miskroskop terjadi dua kali. Miskroskop banyak digunakan di labotarium.
4.    Kamera
Prinsip kerja kamera sama dengan mata kita. Kamera dilengkapi dengan pengatur lensa dan pengatur cahaya. Pengaturan cahaya dan lensa diperlukan untuk memperoleh gambar yang baik. Pada kamera, bayangan benda jatuh pada film. Film itulah selanjutnya di proses menjadi gambar.









  II.   PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.      Praktikum 1: Daya Tembus Cahaya
1.        Alat
a.         Lampu senter
b.        Gelas bening
c.         Kaca
2.        Bahan
a.         Air jernih
b.        Plastik berwarna selain warna hitam
c.         Sabun
d.        Tripleks
e.         Buku tulis
f.         Kertas
3.        Langkah kerja
a.         Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.        Menyalakan lampu senter dan mengarahkan ke gelas yang berisi air jernih. Mengamati apakah cahaya senter dapat menembus air jernih.
c.         Mengulangi langkah 1 dengan mengganti air jernih dengan menggunakan larutan sabun yang keruh, larutan sabun yang sangat keruh, plastik, kaca, tripleks, buku tulis dan kertas secara berurutan satu demi satu. Mengingat untuk mengamati apakah cahaya senter dapat menembus dari masing-masing objek tersebut yang digunakan sebagai penghalang.
d.        Membuat tabel hasil pengamatan sesuai kreativitas, kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
e.         Membuat kesimpulan dari hasil percobaan cahaya tersebut.
B.       Praktikum 2:  Penguraian Cahaya
1.        Alat
a.         Lampu senter
b.        Cermin datar
2.        Bahan
a.         Air jernih
b.        Kertas putih
c.         Kotak berisi air
3.        Langkah kerja
a.         Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.        Memasukkan cermin ke dalam air dalam posisi yang miring.
c.         Mengarahkan cahaya senter pada cermin tersebut.
d.        Menangkap hasil pemantulan cahaya dari cermin dengan menggunakan kertas putih.
e.         Mengatur posisi cermin hingga menghasilkan cahaya yang berwarna warni.
f.         Mengamati nama warna dari hasil pembiasan cahaya tersebut.
g.        Membuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut.
C.      Praktikum 3:  Cahaya Merambat Lurus
1.      Alat
a.         Lampu senter
b.        Gunting
c.         Pisau cutter
2.        Bahan
a.         Dua kotak bekas minuman
b.        Kertas
3.     Langkah kerja
a.         Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.        Mengambil kedua kotak bekas minuman, kemudian memberikan tanda kotak A dan kotak B.
c.         Memberikan lubang di sisi kiri dan kanan pada satu garis lurus pada kotak A dan menglubangi secara bersebrangan pada kotak B.
d.        Mengarahkan cahaya lampu senter melalui lubang pada kotak A lalu mengamatinya.
e.        Melakukan hal yang sama pada kotak B, kemudian mengamati yang terjadi.
f.          Membuat tabel hasil pengamatan sesuai kreativitas, kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
g.         Membuat kesimpulan dari hasil percobaan cahaya tersebut.






III.   HASIL PENGAMATAN
A.  Hasil Pengamatan Praktikum 1: Daya Tembus Cahaya



B.  Hasil Pengamatan Praktikum 2: Penguraian Cahaya




C.  Hasil Pengamatan Praktikum 3: Cahaya Merambat Lurus






















IV.        ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 1: Daya Tembus Cahaya
Berdasarkan pengamatan pertama ini dilakukan pengamatan tentang memahami daya tembus cahaya. Pertama-tama pada pengamatan ini terlebih dahulu menyediakan alat dan bahan seperti lampu senter, gelas bening, kaca, air jernih, plastik berwarna, sabun, tripleks, buku tulis, dan kertas. Apabila ingin mengetahui daya tembus cahaya, maka dilakukan percobaan seperti menyalakan lampu senter lalu mengarahkan ke gelas yang berisi air jernih, kemudian mengamati apakah cahaya dapat menembus air jernih, dan mengulangi langkah pertama dengan mengganti air jernih dengan menggunakan larutan sabun yang keruh, larutan sabun yang sangat keruh, plastik, kaca, tripleks, buku tulis, dan kertas secara berurutan satu demi satu yang dijadikan sebagai penghalang. Berdasarkan pengamatan ini pada air jernih, plastik berwarna, dan kertas, cahaya senter dapat menembusnya, sedangkan  pada larutan sabun yang keruh, kaca, larutan sabun yang sangat keruh, tripleks, dan buku tulis, cahaya senter tidak dapat menembusnya. Hal ini disebabkan karena cahaya mampu menembus benda-benda bening dan tipis
B. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 2: Penguraian Cahaya
Berdasarkan pengamatan kedua ini dilakukan pengamatan tentang penguraian cahaya. Pertama-tama pada pengamatan ini terlebih dahulu menyediakan alat dan bahan seperti lampu senter, cermin datar, air jernih, kertas putih, dan kotak berisi air. Apabila ingin mengetahui penguraian cahaya, maka dilakukan percobaan seperti memasukkan cermin ke dalam air dalam air dalam posisi yang miring, kemudian mengarahkan cahaya senter pada cermin tersebut, lalu menangkap hasil pemantulan cahaya dari cermin dengan menggunakan kertas putih, setelah itu mengatur posisi cermin hingga menghasilkan cahaya yang berwarna-warni dan mengamati nama warna dari hasil pembiasan cahaya tersebut. Berdasarkan pengamatan ini terlihat cahaya yang berwarna-warni, antara lain warna merah, kuning, hijau, jingga, biru, nila, dan ungu. Hal ini disebabkan karena cahaya dapat diuraikan sehingga menghasilkan cahaya yang berwarna-warni.
C. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 3: Cahaya Merambat Lurus
Berdasarkan pengamatan ketiga ini dilakukan pengamatan tentang cahaya merambat lurus. Pertama-tama pada pengamatan ini terlebih dahulu menyediakan alat dan bahan seperti lampu senter, gunting, pisau cutter, dua buah kotak bekas minuman, dan kertas. Apabila ingin mengetahui cahaya merambat lurus, maka dilakukan percobaan seperti memberi tanda A dan B pada kedua kotak bekas minuman, kemudian memberi lubang di sisi kiri dan kanan pada satu garis lurus pada kotak A dan memberi lubang secara berseberangan pada kotak B, lalu mengarahkan cahaya lampu senter melalui lubang pada kotak A dan kotak B, dan mengamati apa yang terjadi. Berdasarkan pengamatan ini pada kotak A cahayanya dapat merambat lurus, sedangkan pada kotak B cahayanya tidak dapat merambat lurus. Hal ini disebabkan karena cahaya merambat lurus.


V.  KESIMPULAN
A.  Kesimpulan Praktikum 1: Daya Tembus Cahaya
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa benda yang dapat menembus cahaya adalah benda yang tipis.
B.  Kesimpulan Praktikum 2: Penguraian Cahaya
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penguraian cahaya dapat menghasilkan banya cahaya yang bewarna.
C.  Kesimpulan Praktikum 3: Cahaya Merambat Lurus
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa cahaya yang di arahkan pada kontak A dapat melakukan perambatan. Hal ini disebabkan cahaya yang perambatannya lurus.

4 komentar: