Judul: Cahaya
I.
KAJIAN
PUSTAKA
A. Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya
Merambat Lurus
Cahaya
yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila medium
yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat lurus tampak
pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap.
(Heri Sulistyanto, 2008)
2. Cahaya
Dapat Dipantulkan
Pemantulan
cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur
(pemantulan difusi) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan
pemantulan yang terjadi apabila cahay mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantulnya tidak
beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi bila cahaya mengenai permukaan
yang licin, rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar pantulnya memiliki arah
yang teratur.
Berdasarkan
bentuk permukaannya cermin dibedakan menjadi tiga macam yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
.
3. Cahaya Mampu
Menembus Benda Bening
Peristiwa menembusnya cahaya pada bening dapat dilihat pada saat
menerawang plastik bening, gelas kaca,
atau benda-benda bening lainnya kea rah sinar lampu. Sinar tersebut dapat
terlihat karena cahaya dapat menembus benda bening. Jika cahaya mengenai benda
yang gelap (tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk
bayangan. (Muslimin, dkk, 2013).
4. Cahaya Dapat
Diuraikan
Penguraian cahaya
(dispersi) merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang memiliki
bermacam-macam warna. Contohnya pelangi, yang terjadi akibat dari cahaya
matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan.
5. Cahaya Dapat
Dibiaskan
Peristiwa pembelokkan arah
rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut
pembiasan.
Jika cahaya datang dari zat yang kurang rapat ke zat ayng
lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
dari udara ke air. Sebaliknay jika cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke
zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misal
cahaya dari air ke udara. Contoh pembiasan cahaya yaitu pensil yang dimasukkan
ke air akan terlihat bengkok, dasar kolam terlihat dangkal.
B. Alat-alat Optik
1.
Kacamata
Pada mata manusia terdapat lensa sehingga dapat melihat benda kecil, besar, jauh dan dekat. Kemampuan lensa mata
untuk mencembung dan memipih tersebut disebut daya akomodasi.
2.
Kaca
Pembesar (Lup)
Kaca pembesar berupa lensa cembung
yang diberi tangkai dan bingkai. Lup dapat digunakan untuk melihat benda yang
tidak tampak jelsa secara langsung.
3.
Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang
digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil misalnya bakteri dan kuman.
Miskroskop menggunakan dua lensa cembung sehingga pembesaran miskroskop terjadi
dua kali. Miskroskop banyak digunakan di labotarium.
4.
Kamera
Prinsip kerja kamera sama dengan mata
kita. Kamera dilengkapi dengan pengatur
lensa dan pengatur cahaya. Pengaturan cahaya dan lensa diperlukan untuk
memperoleh gambar yang baik. Pada kamera, bayangan benda jatuh pada film. Film
itulah selanjutnya di proses menjadi gambar.
II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
Praktikum
1: Daya Tembus Cahaya
1.
Alat
a.
Lampu senter
b.
Gelas bening
c.
Kaca
2.
Bahan
a.
Air jernih
b.
Plastik berwarna selain warna hitam
c.
Sabun
d.
Tripleks
e.
Buku tulis
f.
Kertas
3.
Langkah
kerja
a.
Menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan.
b.
Menyalakan lampu senter dan mengarahkan
ke gelas yang berisi air jernih. Mengamati apakah cahaya senter dapat menembus
air jernih.
c.
Mengulangi langkah 1 dengan mengganti
air jernih dengan menggunakan larutan sabun yang keruh, larutan sabun yang
sangat keruh, plastik, kaca, tripleks, buku tulis dan kertas secara berurutan
satu demi satu. Mengingat untuk mengamati apakah cahaya senter dapat menembus
dari masing-masing objek tersebut yang digunakan sebagai penghalang.
d.
Membuat tabel hasil pengamatan sesuai
kreativitas, kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
e.
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan
cahaya tersebut.
B.
Praktikum
2: Penguraian Cahaya
1.
Alat
a.
Lampu senter
b.
Cermin datar
2.
Bahan
a.
Air jernih
b.
Kertas putih
c.
Kotak berisi air
3.
Langkah
kerja
a.
Menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan.
b.
Memasukkan cermin ke dalam air dalam
posisi yang miring.
c.
Mengarahkan cahaya senter pada cermin
tersebut.
d.
Menangkap hasil pemantulan cahaya dari
cermin dengan menggunakan kertas putih.
e.
Mengatur posisi cermin hingga
menghasilkan cahaya yang berwarna warni.
f.
Mengamati nama warna dari hasil
pembiasan cahaya tersebut.
g.
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan
tersebut.
C.
Praktikum
3: Cahaya Merambat Lurus
1.
Alat
a.
Lampu senter
b.
Gunting
c.
Pisau cutter
2.
Bahan
a.
Dua kotak bekas minuman
b.
Kertas
3.
Langkah kerja
a.
Menyediakan alat dan bahan yang
dibutuhkan.
b.
Mengambil kedua kotak bekas minuman,
kemudian memberikan tanda kotak A dan kotak B.
c.
Memberikan lubang di sisi kiri dan kanan
pada satu garis lurus pada kotak A dan menglubangi secara bersebrangan pada
kotak B.
d.
Mengarahkan cahaya lampu senter melalui
lubang pada kotak A lalu mengamatinya.
e.
Melakukan hal yang sama pada kotak B,
kemudian mengamati yang terjadi.
f.
Membuat tabel hasil pengamatan sesuai
kreativitas, kemudian mengisi tabel tersebut sesuai hasil pengamatan.
g.
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan
cahaya tersebut.
III.
HASIL
PENGAMATAN
A.
Hasil Pengamatan Praktikum 1: Daya Tembus Cahaya
B.
Hasil Pengamatan Praktikum 2: Penguraian Cahaya
C.
Hasil Pengamatan Praktikum 3: Cahaya Merambat Lurus
IV.
ANALISIS
HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 1:
Daya Tembus Cahaya
Berdasarkan pengamatan pertama ini dilakukan pengamatan tentang memahami daya
tembus cahaya. Pertama-tama pada pengamatan ini terlebih dahulu menyediakan
alat dan bahan seperti lampu senter, gelas bening, kaca, air jernih, plastik
berwarna, sabun, tripleks, buku tulis, dan kertas. Apabila ingin mengetahui daya
tembus cahaya, maka dilakukan percobaan seperti menyalakan lampu senter lalu mengarahkan
ke gelas yang berisi air jernih, kemudian mengamati apakah cahaya dapat
menembus air jernih, dan mengulangi langkah pertama dengan mengganti air jernih
dengan menggunakan larutan sabun yang keruh, larutan sabun yang sangat keruh,
plastik, kaca, tripleks, buku tulis, dan kertas secara berurutan satu demi satu
yang dijadikan sebagai penghalang. Berdasarkan pengamatan ini pada air jernih,
plastik berwarna, dan kertas, cahaya senter dapat menembusnya, sedangkan pada larutan sabun yang keruh, kaca, larutan
sabun yang sangat keruh, tripleks, dan buku tulis, cahaya senter tidak dapat
menembusnya. Hal ini disebabkan karena cahaya mampu menembus benda-benda bening
dan tipis
B. Analisis
Hasil Pengamatan Praktikum 2: Penguraian Cahaya
Berdasarkan pengamatan kedua ini dilakukan pengamatan tentang penguraian
cahaya. Pertama-tama pada pengamatan ini terlebih dahulu menyediakan alat dan
bahan seperti lampu senter,
cermin datar, air jernih, kertas putih, dan kotak berisi air. Apabila
ingin mengetahui penguraian cahaya, maka dilakukan percobaan seperti memasukkan
cermin ke dalam air dalam air dalam posisi yang miring, kemudian mengarahkan
cahaya senter pada cermin tersebut, lalu menangkap hasil pemantulan cahaya dari
cermin dengan menggunakan kertas putih, setelah itu mengatur posisi cermin
hingga menghasilkan cahaya yang berwarna-warni dan mengamati nama warna dari
hasil pembiasan cahaya tersebut. Berdasarkan pengamatan ini terlihat cahaya
yang berwarna-warni, antara lain warna merah, kuning, hijau, jingga, biru,
nila, dan ungu. Hal ini disebabkan karena cahaya dapat diuraikan sehingga
menghasilkan cahaya yang berwarna-warni.
C. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 3:
Cahaya Merambat Lurus
Berdasarkan pengamatan ketiga ini dilakukan pengamatan tentang cahaya
merambat lurus. Pertama-tama pada pengamatan ini terlebih dahulu menyediakan
alat dan bahan seperti lampu
senter, gunting, pisau cutter, dua buah kotak bekas minuman, dan kertas.
Apabila ingin mengetahui cahaya merambat lurus, maka dilakukan percobaan
seperti memberi tanda A dan B pada kedua kotak bekas minuman, kemudian memberi
lubang di sisi kiri dan kanan pada satu garis lurus pada kotak A dan memberi
lubang secara berseberangan pada kotak B, lalu mengarahkan cahaya lampu senter
melalui lubang pada kotak A dan kotak B, dan mengamati apa yang terjadi. Berdasarkan
pengamatan ini pada kotak A cahayanya dapat merambat lurus, sedangkan pada
kotak B cahayanya tidak dapat merambat lurus. Hal ini disebabkan karena cahaya
merambat lurus.
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan Praktikum 1: Daya Tembus
Cahaya
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa benda
yang dapat menembus cahaya adalah benda yang tipis.
B. Kesimpulan Praktikum 2: Penguraian
Cahaya
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penguraian cahaya dapat
menghasilkan banya cahaya yang bewarna.
C. Kesimpulan Praktikum 3: Cahaya
Merambat Lurus
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa cahaya yang di arahkan pada kontak A dapat melakukan
perambatan. Hal ini disebabkan cahaya yang perambatannya lurus.
ini laporannya dpat brapa ??
BalasHapusdaftar pustakanya ko ga ada...
BalasHapusdaftar pustakanya ko ga ada...
BalasHapusSitasi nya ngasal wkwk
BalasHapus